Postingan

Chapter 10: Filsafat Manusia dan Afektifitasnya

Kekayaan dan Kompleksitas Afektivitas Manusia            Manusia dapat mengenal dan memiliki afektifitas, maka kita dapat memandang alam semesta. Kegiata afektifitas berdasarkan :     Mencintai (positif) & Benci (negatif) Ketika mengenal cinta, afektif itu bukanlah mengerti tentang cinta atau cinta yang dimengerti melainkan orang yang bisa berbicara mengenai cinta. (bukan perbuatan afektif) Afektifitas dan Kehidupan afektif    harus meliputi sikap jiwa dari mana subjek didorong Afektifitas = unsur-unsir yang dasari oleh roh penyebab perbuatan afektif • perbuatan afektif itu lebih pasif dari perbuatan mengenal. Perbuatan afektif subjek lebih dipengaruhi/dikuasai oleh objek. Akibatnya dalam perbuatan, subjek lebih dikenal oleh pihak objek. • perbuatan afektif juga lebih bersifat realistis, karena subjek lebih diuntungkan dengan apa yang khusus dan nyata dalam objek itu, plato...

Chapter 9 : Manusia Jiwa & Raga (Part 2)

Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri Khas Makhluk Hidup Sebagai makhluk hidup, manusia termasuk di dalam suatu kelompok besar yang mengandung tumbuh-tumbuhan dan binatang. Setiap jenis makhluk hidup merealisir gagasan hidup masing-masing, yang nampak nyata pada spesies manusia. Aktivitas hidup membuat kita mengerti bagaimana makhluk hidup pada umumnya dan manusia pada khususnya berbeda secara radikal dengan mesin, meskipun mesin mampu melakukan tugas-tugas yang tak dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang maupun manusia. Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri khas makhluk hidup antara lain : Asimilasi Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya Mereproduksi Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang diterimanya. Asimilasi Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi substansinya sendiri. Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya send...

Chapter 9: Manusia Jiwa & Badan (Part 1)

Badan dan jiwa = satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia. Pertanyaan: Bgm mengerti badan dan jiwa? Bgm peranan masing2 dlm membentuk eksistensi manusia? Pembahasan kita: 1) dua aliran yg melihat badan dan jiwa scr bertolak belakang: monisme dan dualisme. 2) Tanggapan thdp kedua aliran. 3) Pengertian dan hakekat badan dan jiwa. Monisme Pengertian: aliran yg menolak pandangan bhw badan dan jiwa merupakan dua unsur yg terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi. Keduanya satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia. Tiga bentuk aliran ini: materialisme, teori identitas dan idealisme. Materialisme = menempatkan materi sbg dasar bagi sgala hal yg ada (fisikalisme). Manusia juga bersumber pd materi. Manusia tdk pernah melampaui potensi jasmaninya. Jiwa tdk punya eksistensi sendiri. Jiwa bersumber dr materi. Eksistensi jiwa bersifat kronologis (hasil hub sebab akibat). Reduksi humanitas pd dimensi fisik puny...

Chapter 8 : Pengantar Filsafat Manusia

Filsafat Manusia Filsafat Manusia adalah suatu cabang dari Filsafat yang mengupas tentang arti menjadi manusia. Filsafat Manusia termasuk dalam kajian Ontologi atau Metafisika Filsafat Manusia biasa disebut juga, Antropologia Metafisika atau Psikologi Metafisis Manusia adalah mahluk yang berhadapan dengan diri sendiri dalam dunianya. Inti Pokok FIlsafat Manusia Kasdin Sitohang: mengatakan bahwa ada 2 inti pokok dalam mempelajari Filsafat Manusia, yaitu : - Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Hakekat Manusia - Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Fungsi dari keberadaan manusia di dunia. Aspek Filsafat Manusia Ada 3 aspek dalam memahami hakekat manusia, yaitu : - Ekstensif (luas jangkauannya), meliputi pembahasan yang berhubungan dengan Sifat, Gejala, Kegiatan, dan segala sesuatu yang meyangkut pada segala bidang. - Intensif (mendalam), meliputi pembahasan yang mengarah pada intisari dari manusia. - Kritis(sikap dasar filsafat), upaya untu...

Chapyer 7 : Etika

ETIKA Etika sebagai cabang filsafat juga disebut filsafat moral (moral philosophy). Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani= Ethos : watak.Sedangkan moral berasal dari kata Latin: Mos (tunggal), moris (jamak) artinya kebiasaan. Jadi etika atau moral dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kesusilaan. Obyek material dari etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia. Perbuatan dimaksudkan di sini adalah yang dilakukan secara bebas dan sadar. Obyek formal dari etika adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. ETIKA DIBAGI MENJADI DUA YAITU: ETIKA PERANGAI     Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku. Contoh: berbusana adat, pergaulan muda-mudi, perkawinan semenda, upacara adat. ETIKA MORAL     Berkenaan ...