Chapter 9: Manusia Jiwa & Badan (Part 1)
Badan dan jiwa = satu kesatuan yg membentuk pribadi
manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi
manusia.
Pertanyaan: Bgm mengerti badan dan jiwa? Bgm peranan
masing2 dlm membentuk eksistensi manusia?
Pembahasan kita: 1) dua aliran yg melihat badan dan jiwa scr
bertolak belakang: monisme dan dualisme. 2) Tanggapan thdp
kedua aliran. 3) Pengertian dan hakekat badan dan jiwa.
Monisme
Pengertian: aliran yg menolak pandangan bhw badan dan jiwa
merupakan dua unsur yg terpisah. Badan dan jiwa adalah satu
substansi. Keduanya satu kesatuan yg membentuk pribadi
manusia.
Tiga bentuk aliran ini: materialisme, teori identitas dan
idealisme. Materialisme = menempatkan materi sbg dasar
bagi sgala hal yg ada (fisikalisme). Manusia juga bersumber pd
materi. Manusia tdk pernah melampaui potensi jasmaninya.
Jiwa tdk punya eksistensi sendiri. Jiwa bersumber dr materi.
Eksistensi jiwa bersifat kronologis (hasil hub sebab akibat).
Reduksi humanitas pd dimensi fisik punya implikasi negatif pd
penilaian atas aktivitas mental.
Teori identitas = menekankan hal berbeda dr materialisme, tp
mengakui aktivitas mental manusia. Ini menjadi ciri khas
manusia. Letak perbedaan jiwa dan badan hanya pd arti
bukan referensi. Badan dan jiwa merupakan dua elemen yg
sama.
Idealisme = ada hal yg tdk dpt diterangkan semata
berdasarkan materi, spt pengalaman, nilai dan makna. Itu
hanya punya arti bila dihubungkan dg sesuatu yg imaterial
yaitu jiwa. Rene Descartes dg cogito ergo sumnya menjadi
peletak dasar dr idealisme.
Dualisme
Pengertian = badan dan jiwa adalah dua elemen yg berbeda
dan terpisah. Perbedaannya ada dlm pengertian dan objek.
Empat cabang: interaksionisme, okkasionalisme, paraleleisme
dan epifenomenalisme. 1) Interaksionisme =fokus pd
hubungan timbal balik antara badan dan jiwa. Peristiwa
mental bs menyebabkan peristiwa badani dan sebaliknya. 2)
Okkasionalisme = memasukkan dimensi ilahi dlm
membicarakan hub badan dan jiwa. Hub peristiwa mental dan
fisik bisa terjadi dengan campur tangan ilahi. 3) Paralelisme =
sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sedangkan sistem
kejadian kejiwaan ada pd jiwa manusia. Dlm diri manusia ada
dua peristiwa yg berjalan seiring yaitu peristiwa mental dan
fisik, namun satu tdk jd sumber bagi lainnya.
4) Epifenomenalisme = melihat hub jiwa dan badan dari fungsi
syaraf. Satu2nya unsur utk menyelidiki proses kejiwaan
adalah syaraf.
TANGGAPAN SINGKAT: 1) Pandangan monisme bertentangan
dg hakekat manusia sesungguhnya. Plato berkata, badan dan
jiwa punya sifat yg berbeda. Badan sementara, jiwa abadi.
Kelemahan materialisme= tdk bisa melihat bhw pengalaman
bersifat personal. 2) Pandangan dualisme, khususnya
paralelisme yg mengatakan badan jiwa dua hal yg terpisah,
tdk terkait, sulit diterima. Perbuatan baik muncul dr niat yang
baik. Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani sekaligus.
Badan Manusia
Badan = elemen mendasar dlm membentuk pribadi manusia.
Apa pengertian badan? Pandangan tradisional,
badan=kumpulan berbagai entitas material yg membentuk
makluk. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik.
Pandangan ini tdk memberikan pandangan utuh ttg manusia.
Badan hrs dimengerti melebihi dimensi fisik. Badan
menyangkut keakuan. Membicarakan tubuh adalah
membicarakan diri (Gabriel Marcel).
Hakekat badan bukan pertama-tama terletak pd dimensi
materialnya, tapi dlm seluruh aktivitas entitas yg terjadi dlm
badan: tertawa, menangis, berjalan, lari, duduk, dll.
Jiwa manusia
Badan manusia tdk memiliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada
keakuan bila dilepaskan dari jiwa. Dlm pandangan tradisional
jiwa – makluk halus, tdk bs ditangkap indera. Konsep ini
menempatkan jiwa di luar hakekat manusia. Ini ditolak. Jiwa
harus dipahami sbg kompleksitas kegiatan mental manusia.
Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
James P Pratt menunjuk ada empat kemampuan dasar jiwa
manusia. Pertama, menghasilkan kualitas penginderaan.
Kedua, Mampu menghasilkan makna yg berasal dr
pengeinderaan khusus. Ketiga, mampu memberi tanggapan
thdp hasil penginderaan. Empat, memberi tanggapan pd
proses yg terjadi dlm pikiran demi kebaikan.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
BADAN DAN JIWA
Aliran-aliran:
Monisme
Dualisme
Badan Manusia
Jiwa Manusia
8/20/2013
BY.C.SUHARYANTO
Monisme
Monisme adalah aliran filsafat yang
menolak pandangan bahwa badan
dan jiwa merupakan dua unsur yang
terpisah.
Aliran ini menyatakan bahwa jiwa
dan badan merupakan satu
substansi.
Aliran ini memiliki 3 bentuk:
materialisme,teori identitas dan
idelisme
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi
manusia.
Pertanyaan: Bgm mengerti badan dan jiwa? Bgm peranan
masing2 dlm membentuk eksistensi manusia?
Pembahasan kita: 1) dua aliran yg melihat badan dan jiwa scr
bertolak belakang: monisme dan dualisme. 2) Tanggapan thdp
kedua aliran. 3) Pengertian dan hakekat badan dan jiwa.
Monisme
Pengertian: aliran yg menolak pandangan bhw badan dan jiwa
merupakan dua unsur yg terpisah. Badan dan jiwa adalah satu
substansi. Keduanya satu kesatuan yg membentuk pribadi
manusia.
Tiga bentuk aliran ini: materialisme, teori identitas dan
idealisme. Materialisme = menempatkan materi sbg dasar
bagi sgala hal yg ada (fisikalisme). Manusia juga bersumber pd
materi. Manusia tdk pernah melampaui potensi jasmaninya.
Jiwa tdk punya eksistensi sendiri. Jiwa bersumber dr materi.
Eksistensi jiwa bersifat kronologis (hasil hub sebab akibat).
Reduksi humanitas pd dimensi fisik punya implikasi negatif pd
penilaian atas aktivitas mental.
Teori identitas = menekankan hal berbeda dr materialisme, tp
mengakui aktivitas mental manusia. Ini menjadi ciri khas
manusia. Letak perbedaan jiwa dan badan hanya pd arti
bukan referensi. Badan dan jiwa merupakan dua elemen yg
sama.
Idealisme = ada hal yg tdk dpt diterangkan semata
berdasarkan materi, spt pengalaman, nilai dan makna. Itu
hanya punya arti bila dihubungkan dg sesuatu yg imaterial
yaitu jiwa. Rene Descartes dg cogito ergo sumnya menjadi
peletak dasar dr idealisme.
Dualisme
Pengertian = badan dan jiwa adalah dua elemen yg berbeda
dan terpisah. Perbedaannya ada dlm pengertian dan objek.
Empat cabang: interaksionisme, okkasionalisme, paraleleisme
dan epifenomenalisme. 1) Interaksionisme =fokus pd
hubungan timbal balik antara badan dan jiwa. Peristiwa
mental bs menyebabkan peristiwa badani dan sebaliknya. 2)
Okkasionalisme = memasukkan dimensi ilahi dlm
membicarakan hub badan dan jiwa. Hub peristiwa mental dan
fisik bisa terjadi dengan campur tangan ilahi. 3) Paralelisme =
sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sedangkan sistem
kejadian kejiwaan ada pd jiwa manusia. Dlm diri manusia ada
dua peristiwa yg berjalan seiring yaitu peristiwa mental dan
fisik, namun satu tdk jd sumber bagi lainnya.
4) Epifenomenalisme = melihat hub jiwa dan badan dari fungsi
syaraf. Satu2nya unsur utk menyelidiki proses kejiwaan
adalah syaraf.
TANGGAPAN SINGKAT: 1) Pandangan monisme bertentangan
dg hakekat manusia sesungguhnya. Plato berkata, badan dan
jiwa punya sifat yg berbeda. Badan sementara, jiwa abadi.
Kelemahan materialisme= tdk bisa melihat bhw pengalaman
bersifat personal. 2) Pandangan dualisme, khususnya
paralelisme yg mengatakan badan jiwa dua hal yg terpisah,
tdk terkait, sulit diterima. Perbuatan baik muncul dr niat yang
baik. Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani sekaligus.
Badan Manusia
Badan = elemen mendasar dlm membentuk pribadi manusia.
Apa pengertian badan? Pandangan tradisional,
badan=kumpulan berbagai entitas material yg membentuk
makluk. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik.
Pandangan ini tdk memberikan pandangan utuh ttg manusia.
Badan hrs dimengerti melebihi dimensi fisik. Badan
menyangkut keakuan. Membicarakan tubuh adalah
membicarakan diri (Gabriel Marcel).
Hakekat badan bukan pertama-tama terletak pd dimensi
materialnya, tapi dlm seluruh aktivitas entitas yg terjadi dlm
badan: tertawa, menangis, berjalan, lari, duduk, dll.
Jiwa manusia
Badan manusia tdk memiliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada
keakuan bila dilepaskan dari jiwa. Dlm pandangan tradisional
jiwa – makluk halus, tdk bs ditangkap indera. Konsep ini
menempatkan jiwa di luar hakekat manusia. Ini ditolak. Jiwa
harus dipahami sbg kompleksitas kegiatan mental manusia.
Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
James P Pratt menunjuk ada empat kemampuan dasar jiwa
manusia. Pertama, menghasilkan kualitas penginderaan.
Kedua, Mampu menghasilkan makna yg berasal dr
pengeinderaan khusus. Ketiga, mampu memberi tanggapan
thdp hasil penginderaan. Empat, memberi tanggapan pd
proses yg terjadi dlm pikiran demi kebaikan.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
Kegiatan-Kegiatan Sebagai Ciri
Khas Makhluk Hidup
Sebagai makhluk hidup, manusia
termasuk di dalam suatu kelompok besar
yang mengandung tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
Setiap jenis makhluk hidup merealisir
gagasan hidup masing-masing, yang
nampak nyata pada spesies manusia.
Aktivitas hidup membuat kita mengerti
bagaimana makhluk hidup pada umumnya
dan manusia pada khususnya berbeda secara
radikal dengan mesin, meskipun mesin
mampu melakukan tugas-tugas yang tak
dapat dilaksanaka dengan baik oleh binatang
maupun manusia.
Kegiatan yang dapat disebut sebagai ciri
khas makhluk hidup antara lain :
Asimilasi
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Mereproduksi
Bereaksi atas pengaruh-pengaruh yang
diterimanya.
Asimilasi
Makhluk hidup berkembang dan mengembangkan diri
dengan mengubah apa yang dimakan dan dicerna menjadi
substansinya sendiri.
Memperbaiki dan memulihkan luka-lukanya
Dikerjakan dari substansinya sendiri, dari dalamnya sendiri,
dan dibuat oleh organismenya sendiri.
Mereproduksi
Mereproduksi / Melipatgandakan diri, membuat dalam
dirinya bibit atau tunas yang akan menjadi suatu makhluk
hidup yang akan menjadi gambarannya dan menjadi penerus
spesiesnya.
Bereaksi
Makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang
diterimanya, keadaan-keadaan yang “mengkondisikan”
eksistensinya.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dan readaptasi
terus-menerus, dan menjadi tujuan bagi dirinya sendiri.
Dalam hal manusia, menentukan sendiri cita-cita dan
tujuan-tujuannya.
Kodrat Makhluk Hidup
Secara esensial, makhluk hidup adalah sesuatu
yang menyempurnakan dirinya sendiri.
Dia mempunyai kemampuan untuk bergerak
sendiri, untuk tumbuh, dan mengembangkan
dirinya.(filsuf-filsuf Yunani)
Ciri khas makhluk hidup adalah kemampuannya
melaksanakan kegiatan imanen (kegiatan yang
efeknya tetap di dalam makhluk), maupun
melakukan kegiatan transitif (kegiatan yang
memproduksi suatu suatu efek di luar diri
pelakunya.
Karena menyempurnakan dirinya sendiri
(otoperfektif), maka makhluk hidup perlu mempunyai
suatu kesatuan substansial.
Kesatuan substansial adalah kesatuan yang dinamis
dan yang menstrukturkan sumber pertama dari
aktivitas-aktivitas yang beraneka ragam dan
terkoordinir pada setiap makhluk hidup yang
primordial.
Kesatuan substansial tersebut adalah juga sesuatu
yang interior dan natural.
Interior, karena dia tidak terjadi dari penggabungan
materi-materi, tetapi sebaliknya karena dari dirinyalah
makhluk hidup mengembangkan diri. Merupakan
semacam pusat atau inti yang darinya memancar
seluruh aktivitas makhluk hidup dan ke arahnya operasi
kembali.
Natural, karena tidak terjadi pada
BADAN DAN JIWA
Aliran-aliran:
Monisme
Dualisme
Badan Manusia
Jiwa Manusia
8/20/2013
BY.C.SUHARYANTO
Monisme
Monisme adalah aliran filsafat yang
menolak pandangan bahwa badan
dan jiwa merupakan dua unsur yang
terpisah.
Aliran ini menyatakan bahwa jiwa
dan badan merupakan satu
substansi.
Aliran ini memiliki 3 bentuk:
materialisme,teori identitas dan
idelisme
Dualisme
Dualisme adalah aliran fisafat yang
mengajarkan pandangan bertentangan dg
monisme. Aliran ini berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan dua elemen
yang berbeda dan terpisah. Dan perbedan
kedua nya pada pengertian dan objeknya.
Dualisme memiliki empat cabang yakni:
Interaksionalisme, okkasionalisme,
paralelisme dan epifenomenalisme.
Badan Manusia
Badan adalah dimensi manusia yang
paling nyata. Badan merupakan bagian
elemen dasar yg membentuk manusia.
BF. Skinner: termasuk yg mengaki
pandangan tersebut. Ia
mengidentifikasikan seluruh gerakan
badan manusia dengan geakan mesin, yg
seluruh aktivitasnya terjadi karena
hubungan sebab akibat.
Badan Manusia
Gabrel Marcel:
Badan itu menyangkut ke” aku”an.
Oleh karena itu, sangat tepat
mengatakan” membicarakan tubuh
adalah membicarakan diri
Jiwa Manusia
Badan tidak memiliki arti apa-apa
tanpa jiwa.
Pandangan tradisional, bahwa jiwa
dimengerti sebagai makluk
halus/kekuatan halus.
Jiwa menjadi penggerak seluruh
aktivitas fisik manusia
Jiwa Manusia
Jammes B,. Pratt: pandangan tentang jiwa
dibagi menjadi 4 kemampuan dasar dari
jiwa:
1. kualitas-kualitas penginderaan, contoh:
merasakan:manis, kecut asin dll
2.penginderaan khusus; contoh telepati
3. Bisa merasakan, memiliki kehendak dan
berusaha
4.Fungsi moral: membedakan baik dan
buruk
Jadi, realiatas manusiawi, adalah realitas yg
prinsipial terbentuk dari dua elemen, yakni
elemen material dan elemen spiritual.
Dua elemen ini merupakan dua prinsip
ontologis(ada dan pengada)masnusia itu sendiri
Sebagai prinsip ontologis, manusia hanya
menjadi manusia jika badan dan jiwa menyatu,
sehingga penghargaan terhadap martabat
manusia berkaitan dg dua elemen tersebut.
Komentar
Posting Komentar